Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan beliau, di mana beliau kehilangan dua sosok penting, yaitu pamannya dan istri tercintanya, Siti Khadijah. Di tengah tantangan dakwah di Kota Mekah, peristiwa ini menjadi penghibur dan penguat iman bagi Rasulullah serta umat Islam. Dalam perjalanan ini, beliau menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah, yang menjadi ibadah utama bagi umat Islam hingga saat ini.
Selain makna perjalanan ini, ceramah juga menyoroti konsep keimanan yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu iman malaikat yang stabil, iman para nabi yang senantiasa meningkat, serta iman manusia biasa yang cenderung naik turun. Rasulullah menghadapi berbagai cobaan dan penghinaan dari kaum Quraisy dengan keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa. Hal ini menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga iman dan ketakwaan, serta meneladani akhlak Nabi dalam menghadapi ujian hidup.
Di samping itu, pentingnya amal shaleh juga menjadi bagian utama dalam pembahasan. Tiga amalan yang terus mengalir pahalanya setelah kematian, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa dari anak yang shaleh, menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk selalu berbuat kebaikan. Peristiwa Isra Mi’raj tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus menjadikan peristiwa ini sebagai inspirasi dalam memperkuat iman dan meningkatkan kualitas ibadah serta akhlak.
UNH